Selasa, 30 September 2014

RIWAYAT DAN SILSILAH KELUARGA MBAH SYAMSURI & MBAH JURIAH



Keluarga Mbah Syamsuri dan Mbah Juriah merupakan Keluarga Besar di Sungai Pakning. Tepatna 80 Tahun silam mbah Syamsuri dan mbah Juriah pernah berdomisili di Kampung Jawa Kelurahan Sei Pakning Kec Bukit Batu Kab Bengkalis. dari hasil pernikahannya mbah Syamsuri dan Mbah Juriah dikaruniai 9 (sembilan) orang anak yg terdiri dari 6 (enam) orang anak laki-laki dan 3 (tiga) orang anak perempuan yang kini berdomisili baik di Sungai Pakning maupun hijrah di beberapa kota besar spt Pekanbaru, Dumai, Batam dll. untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut : 
  1. Bpk JAMAL
  2. Ibu. TUGINAH
  3. Bpk. TUPARNO
  4. Bpk. SAMIYARTO
  5. Bpk. TUKIJO
  6. Bpk. JASLAN
  7. Ibu. ERLINA
  8. Ibu. ETY
  9. Bpk. EDY SUHERMAN SY

1. KELUARGA BAPAK JAMAL ( Putra Tertua/Pertama)
   
    Putra Sulung dari sembilan bersaudara ini kini menetap di Pekanbaru. Beliau menikahi Ibu. Wilda Asni (Alm.) dan dari hasil pernikahannya yang pertama beliau dikaruniai 7 (tujuh) orang anak dan 8 (delapan) orang cucu. anak-anak beliau dapat dilihat sbb :

  1. FRANS NOVANDO (FRAN)
  2. YOSSIADI ANTONIUS (YOS)
  3. FRANSISKA SUCIANI (SISKA)
  4. HARDIAN FERNANDO (HARDIAN)
  5. EKO SURAHADI SAPUTRA (EKO)
  6. JERRY FEBRIADI (JERRY)
  7. RIEN MUTIARA PUTRA (PUTRA)


MENIKAH :
A. Frans menikahi Risa Prihartini (Risa)
Dikarunia anak sbb :

- DELLA ARSAVANVAR (DELLA)
- TIARA VARILLA ANJANI (TIARA)

B. Siska SISKA DGN SISWO EDY (IWO)
ANAK :
- PRAYUDHA SISWANDARU
(YUDHA)
- ARYA YUDISTIRA WIJAYA
(ARYA)
- NADIN ASYIFA RAMADHANI
(NADIN)

C. HARDIAN DGN YUNITA (NITA)
ANAK :
- ZAFIRA ALYA SYAKIRA (AIRA)

D. EKO DGN NOVI ANGGRAINI (OVI)
ANAK :
- MUHAMMAD VIKO FERNANDO
(NANDO)
- BINTANG LUTFI SAPUTRA
(BINTANG)

E. JERRY DGN TATIK WIDA (TATIK)
ANAK : BELUM ADA


Untuk Pernikahan Keduanya Beliau menikahi Ibu Rahma Wati dan saat ini juga berdomisili di Pekanbaru. dari hasil pernikahannya beliau dikaruniai 3 (tiga) orang anak masing-masing sebagai berikut :
  1. SILVANY MUTIARA PRAJA (VANY)
  2. WINDA OKI NANDA PRAJA (WINDA)
  3. RAYHAN MUTIARA PRATAMA (RAYHAN)


2. KELUARGA IBU TUGINAH (PUTRI KEDUA)

Putri kedua dari sembilan bersaudara ini kini menetap dsungai pakning.Beliau dnikahi oleh Bapak AMIRUDDIN (alm),dan dari hasil pernikahan nya beliau dkaruniai 7 (tujuh) org anak dan 10 (sepuluh) org cucu.
Anak- anak beliau dpt dlihat sbb :

- ASNANIDA (AS)
- ARTATI (TATI)
- AMDANI (DANI)
- DEDY SUWINDO (DEDY)
- MAILIS SUHERLA (MELIS)
- ADE SISWANDO (WANDO)
- EMIL FAHRI S.pd (EMIL)

MENIKAH :

A. ASNIDA DGN KASNARYO (NARYO)
ANAK :

  1. MAGLIGA RAMADHANIARTI (IGA)
  2. DHANU REKSA (DHANU)
  3. ANGGIT BRAMANTIO (ANGGIT)


B. TATI DGN MARIZAN (IZAN)
ANAK :

  1. EGY AGUSTIAN (EGY)
  2. VIONA DWIYUDIA (VIONA)
  3. RIFANDI HILZIAN (FANDI)
  4. VELIKA MARZELA (IKA)

C. DANI DGN YULIAN AGUSTINA (YULI)
ANAK :

  1. TRECY REZA TANTIA (ECY)
  2. BILA SEPTIA (BILA)


D. DEDY DGN UNIDHA (UNI)
ANAK : BELUM ADA
 
E. MELIS DGN YOSSY HENDRAWAN (ALM)(YOSSY)
ANAK :

- LIVIAN SEPTIANDINI MELSY
(LIVI)

F. WANDO DGN KARTIKA SARI (TIKA)
ANAK : BELUM ADA.

3. KELUARGA BPK TUPARNO & IBU NURHAYATI

  1. NOVALIA (NOVA)
  2. NOVIA SANTY (SANTY)
  3. YULIANA (YULI)
  4. BENNY HIDAYAT (BENNY)
  5. WAHYUDI (YUDI)
MENIKAHA. NOVIA SANTY DENGAN FIDYAWAN (WAWAN)

ANAK :
  1. WIRDATUL FAYHA (WIRDA)
  2. SALWA MAHARANI PUTRI (SALWA)

B. YULIANA DENGAN FEDRO ICHSAN (FEDRO)
ANAK:
  1. GHANIA SHIFA FAZILA (NIA)
  2. MUHAMMAD FIKRI RAMADHAN (FIKRI)

4. KELUARGA BAPAK SAMIYARTO (BELUM DI REDAKSI)

5. KELUARGA BAPAK TUKIJO
Menikahi Ibu Kusmiah 35 tahun silan dan saat ini berdomisili di Tanjung Belit Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis dan dikaruniai 3 (tiga) orang anak diantaranya :

  1. Ruhandy Kurniady
  2. Decia Australita
  3. Triayuni Kumalasari

MENIKAH :

- RUHANDY KURNIADY DENGAN YONA TRIANA

ANAK :

- Aisyah Mauldya Alya Ruhandy (Alliya)


6. KELUARGA BAPAK JASLAN
Beliau Menikahi ibu Yuli, saat ini Beliau dan keluarga berdomisili di Batam dan dikaruniai 2 (dua) orang anak diantaranya :

1. Vina
2. M. Rizal


7. KELUARGA IBU ERLINA Menikah dengan bpk suharmen saat ini berdomisili di Seipakning dan dikaruniai 3 (tiga) orang anak diantaranya

- ARMEILIANA (LIA)
- MARISSA HESTIKA (HESTI)
- MEGA TRIANA (MEGA)


8. KELUARGA IBU. ETY ERNAWATI
ibu Ety menikahi bpk Rahman saat ini berdomisili di Sei Pakning dan dikaruniai 4 (empat) orang anak diantaranya :

ANAK:

1. WALDY RAMEISA PUTRA ( PUTRA)
2. MOHD. RIADY FITRA ( FITRA)
3. RIZKY MAILANI RAHMAN (KIKI)
4. NURHALIZA RAHMAN (LIZA)

9. KELUARGA BPK EDY SUHERMAN
ANAK

  1. M. ZIDAN
  2. SIDDIK
  3. BAIHAQI
  4. ATTIYA

Demikian ulasan singkat tentang riwayat dan silsilah keluarga besar Mbah Syamsuri dan Mbah Juriah.

semoga bermanfaat !!

Rabu, 05 Juni 2013

BID’AH




PENGERTIAN BID’AH
Bid’ah menurut bahasa, diambil dari bida’ yaitu mengadakan sesuatu tanpa ada contoh. Sebelumnya Allah berfirman. Badiiu’ as-samaawaati wal ardli “Artinya : Allah pencipta langit dan bumi” [Al-Baqarah : 117]
Artinya adalah Allah yang mengadakannya tanpa ada contoh sebelumnya. Juga firman Allah.
Qul maa kuntu bid’an min ar-rusuli “Artinya : Katakanlah : ‘Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul”. [Al-Ahqaf : 9].
Maksudnya adalah : Aku bukanlah orang yang pertama kali datang dengan risalah ini dari Allah Ta’ala kepada hamba-hambanya, bahkan telah banyak sebelumku dari para rasul yang telah mendahuluiku.
Dan dikatakan juga : “Fulan mengada-adakan bid’ah”, maksudnya : memulai satu cara yang belum ada sebelumnya.
Dan perbuatan bid’ah itu ada dua bagian :

1.        Perbuatan bid’ah dalam adat istiadat (kebiasaan) ; seperti adanya penemuan-penemuan baru dibidang IPTEK (juga termasuk didalamnya penyingkapan-penyingkapan ilmu dengan berbagai macam-macamnya). Ini adalah mubah (diperbolehkan) ; karena asal dari semua adat istiadat (kebiasaan) adalah mubah.

2.        Perbuatan bid’ah di dalam Ad-Dien (Islam) hukumnya haram, karena yang ada dalam dien itu adalah tauqifi (tidak bisa dirubah-rubah) ; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Artinya : Barangsiapa yang mengadakan hal yang baru (berbuat yang baru) di dalam urusan kami ini yang bukan dari urusan tersebut, maka perbuatannya di tolak (tidak diterima)”. Dan di dalam riwayat lain disebutkan : “Artinya : Barangsiapa yang berbuat suatu amalan yang bukan didasarkan urusan kami, maka perbuatannya di tolak”.

MACAM-MACAM BID’AH
Bid’ah Dalam Ad-Dien (Islam) Ada Dua Macam :

1.        Bid’ah qauliyah ‘itiqadiyah : Bid’ah perkataan yang keluar dari keyakinan, seperti ucapan-ucapan orang Jahmiyah,     Mu’tazilah, dan Rafidhah serta semua firqah-firqah (kelompok-kelompok) yang sesat sekaligus keyakinan-keyakinan         mereka.

2.        Bid’ah fil ibadah : Bid’ah dalam ibadah : seperti beribadah kepada Allah dengan apa yang tidak disyari’atkan oleh Allah :          dan bid’ah dalam ibadah ini ada beberapa bagian yaitu :

a)        Bid’ah yang berhubungan dengan pokok-pokok ibadah : yaitu mengadakan suatu ibadah yang tidak ada dasarnya dalam syari’at Allah Ta’ala, seperti mengerjakan shalat yang tidak disyari’atkan, shiyam yang tidak disyari’atkan, atau mengadakan hari-hari besar yang tidak disyariatkan seperti pesta ulang tahun, kelahiran dan lain sebagainya.

b)       Bid’ah yang bentuknya menambah-nambah terhadap ibadah yang disyariatkan, seperti menambah rakaat kelima pada shalat Dhuhur atau shalat Ashar.

c)        Bid’ah yang terdapat pada sifat pelaksanaan ibadah. Yaitu menunaikan ibadah yang sifatnya tidak disyari’atkan seperti membaca dzikir-dzikir yang disyariatkan dengan cara berjama’ah dan suara yang keras. Juga seperti membebani diri (memberatkan diri) dalam ibadah sampai keluar dari batas-batas sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

d)       Bid’ah yang bentuknya menghususkan suatu ibadah yang disari’atkan, tapi tidak dikhususkan oleh syari’at yang ada. Seperti menghususkan hari dan malam nisfu Sya’ban (tanggal 15 bulan Sya’ban) untuk shiyam dan qiyamullail. Memang pada dasarnya shiyam dan qiyamullail itu di syari’atkan, akan tetapi pengkhususannya dengan pembatasan waktu memerlukan suatu dalil.

HUKUM BID’AH DALAM AD-DIEN
Segala bentuk bid’ah dalam Ad-Dien hukumnya adalah haram dan sesat, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Artinya : Janganlah kamu sekalian mengada-adakan urusan-urusan yang baru, karena sesungguhnya mengadakan hal yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat”. [Hadits Riwayat Abdu Daud, dan At-Tirmidzi ; hadits hasan shahih].
Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Artinya : Barangsiapa mengadakan hal yang baru yang bukan dari kami maka perbuatannya tertolak”.
Dan dalam riwayat lain disebutkan :
“Artinya : Barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak didasari oleh urusan kami maka amalannya tertolak”.
Maka hadits tersebut menunjukkan bahwa segala yang diada-adakan dalam Ad-Dien (Islam) adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat dan tertolak.
Artinya bahwa bid’ah di dalam ibadah dan aqidah itu hukumnya haram.
Tetapi pengharaman tersebut tergantung pada bentuk bid’ahnya, ada diantaranya yang menyebabkan kafir (kekufuran), seperti thawaf mengelilingi kuburan untuk mendekatkan diri kepada ahli kubur, mempersembahkan sembelihan dan nadzar-nadzar kepada kuburan-kuburan itu, berdo’a kepada ahli kubur dan minta pertolongan kepada mereka, dan seterusnya. Begitu juga bid’ah seperti bid’ahnya perkataan-perkataan orang-orang yang melampui batas dari golongan Jahmiyah dan Mu’tazilah. Ada juga bid’ah yang merupakan sarana menuju kesyirikan, seperti membangun bangunan di atas kubur, shalat berdo’a disisinya. Ada juga bid’ah yang merupakan fasiq secara aqidah sebagaimana halnya bid’ah Khawarij, Qadariyah dan Murji’ah dalam perkataan-perkataan mereka dan keyakinan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dan ada juga bid’ah yang merupakan maksiat seperti bid’ahnya orang yang beribadah yang keluar dari batas-batas sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan shiyam yang dengan berdiri di terik matahari, juga memotong tempat sperma dengan tujuan menghentikan syahwat jima’ (bersetubuh).



Catatan :
Orang yang membagi bid’ah menjadi bid’ah hasanah (baik) dan bid’ah syayyiah (jelek) adalah salah dan menyelesihi sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Artinya : Sesungguhnya setiap bentuk bid’ah adalah sesat”.
Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menghukumi semua bentuk bid’ah itu adalah sesat ; dan orang ini (yang membagi bid’ah) mengatakan tidak setiap bid’ah itu sesat, tapi ada bid’ah yang baik !
Al-Hafidz Ibnu Rajab mengatakan dalam kitabnya “Syarh Arba’in” mengenai sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Setiap bid’ah adalah sesat”, merupakan (perkataan yang mencakup keseluruhan) tidak ada sesuatupun yang keluar dari kalimat tersebut dan itu merupakan dasar dari dasar Ad-Dien, yang senada dengan sabdanya : “Artinya : Barangsiapa mengadakan hal baru yang bukan dari urusan kami, maka perbuatannya ditolak”. Jadi setiap orang yang mengada-ada sesuatu kemudian menisbahkannya kepada Ad-Dien, padahal tidak ada dasarnya dalam Ad-Dien sebagai rujukannya, maka orang itu sesat, dan Islam berlepas diri darinya ; baik pada masalah-masalah aqidah, perbuatan atau perkataan-perkataan, baik lahir maupun batin.
Dan mereka itu tidak mempunyai dalil atas apa yang mereka katakan bahwa bid’ah itu ada yang baik, kecuali perkataan sahabat Umar Radhiyallahu ‘anhu pada shalat Tarawih : “Sebaik-baik bid’ah adalah ini”, juga mereka berkata : “Sesungguhnya telah ada hal-hal baru (pada Islam ini)”, yang tidak diingkari oleh ulama salaf, seperti mengumpulkan Al-Qur’an menjadi satu kitab, juga penulisan hadits dan penyusunannya”.
Adapun jawaban terhadap mereka adalah : bahwa sesungguhnya masalah-masalah ini ada rujukannya dalam syari’at, jadi bukan diada-adakan. Dan ucapan Umar Radhiyallahu ‘anhu : “Sebaik-baik bid’ah adalah ini”, maksudnya adalah bid’ah menurut bahasa dan bukan bid’ah menurut syariat. Apa saja yang ada dalilnya dalam syariat sebagai rujukannya jika dikatakan “itu bid’ah” maksudnya adalah bid’ah menurut arti bahasa bukan menurut syari’at, karena bid’ah menurut syariat itu tidak ada dasarnya dalam syariat sebagai rujukannya.
Dan pengumpulan Al-Qur’an dalam satu kitab, ada rujukannya dalam syariat karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan penulisan Al-Qur’an, tapi penulisannya masih terpisah-pisah, maka dikumpulkan oleh para sahabat Radhiyallahu anhum pada satu mushaf (menjadi satu mushaf) untuk menjaga keutuhannya.
Juga shalat Tarawih, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat secara berjama’ah bersama para sahabat beberapa malam, lalu pada akhirnya tidak bersama mereka (sahabat) khawatir kalau dijadikan sebagai satu kewajiban dan para sahabat terus sahalat Tarawih secara berkelompok-kelompok di masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup juga setelah wafat beliau sampai sahabat Umar Radhiyallahu ‘anhu menjadikan mereka satu jama’ah di belakang satu imam. Sebagaimana mereka dahulu di belakang (shalat) seorang dan hal ini bukan merupakan bid’ah dalam Ad-Dien.
Begitu juga halnya penulisan hadits itu ada rujukannya dalam syariat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk menulis sebagian hadits-hadist kepada sebagian sahabat karena ada permintaan kepada beliau dan yang dikhawatirkan pada penulisan hadits masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara umum adalah ditakutkan tercampur dengan penulisan Al-Qur’an. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat, hilanglah kekhawatiran tersebut ; sebab Al-Qur’an sudah sempurna dan telah disesuaikan sebelum wafat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka setelah itu kaum muslimin mengumpulkan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai usaha untuk menjaga agar supaya tidak hilang ; semoga Allah Ta’ala memberi balasan yang baik kepada mereka semua, karena mereka telah menjaga kitab Allah dan Sunnah Nabi mereka Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar tidak kehilangan dan tidak rancu akibat ulah perbuatan orang-orang yang selalu tidak bertanggung jawab.
[Disalin dari buku Al-Wala & Al-Bara Tentang Siapa Yang harus Dicintai & Harus Dimusuhi oleh Orang Islam, oleh Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, terbitan At-Tibyan Solo, hal 47-55, penerjemah Endang Saefuddin.]


Senin, 28 Mei 2012

Desa Jenang





Bagi sebagian besar masyarakat kita tentunya tidak asing lagi dengan penganan yang satu ini. Jenang atau biasa sebut juga dengan dodol, yakni makanan yang terbuat dari santan kelapa, tepung beras, gula pasir, gula merah dan garam. Dikategorikan sebagai makanan manis, membuat dodol yang bermutu tinggi dibutuhkan sebuah keahlian yang khusus dalam proses pembuatannya. Selain waktu yang dibutuhkan cukup lama ketelitian juga sangat diperlukan agar dodol yang dihasilkan nantinya akan mempunyai cita rasa yang tinggi.

Pada umumnya telah menjadi tradisi dari masyarakat Tanjung Belit Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. Panganan yang lebih populer dikenal sebagai istilah “Jenang” ini telah menjadi warisan budaya turun-temurun dari generasi ke generasi masyarakat Tanjung Belit, tidak heran jika desa ini lebih dikenal sebagai desa jenang. menjadikan jenang sebagai wisata kuliner andalannya. Selain mempunyai rasa yang enak dan manis, jenang juga dapat disimpan dalam waktu yang realtif lama bahkan berbulan-bulan. Tentu saja dibutuhkan tekhnik pengemasan yang baik pula agar jenang-jenang tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu yang relative lama. 


Biasanya jenang disajikan kepada para tamu pada hari-hari tertentu seperti perayaan hari-hari besar, Pesta pernikahan, lebaran dan lain sebagainya. Anda penasaran bukan? jika ingin mencicipi dan menikmati aneka rasa jenang dimulai dari jenang durian, jenang labu, jenang nangka dan sebagainya, saya sarankan sebagai pilihan wisata kuliner anda untuk datang ke Desa Tanjung Belit pada saat lebaran. Karena pada saat itu, mayoritas masyarakat Tanjung Belit menyiapkan dan menyajikan jenang sebagai makanan kepada para tamu disamping kue-kue dan makanan yang lainnya sebagai jamuan.

Senin, 21 Mei 2012

Gaya Anak Sekarang


Anak-anak sedang asyik bermain Laptop
“Lain Bulu Lain ilalang”.. Lain dulu lain sekarang, pribahasa ini merujuk pada perbandingan anak sekolahan era 80-90an dengan anak sekolahan jaman sekarang, seperti membandingkan bumi dengan langit beserta isi-isinya. Jaman dulu kita belum mengenal alat komunikasi seperti handphone apalagi pejerrrr..dan bahkan telepon rumah. Selain kendala informasi, kebutuhan akan penerangan juga masih minim, bisa dibayangkan jika kita sekolah dulu belajar masih pake lampu petromak, atau lampu minyak tanah (masyarakat Belit biasa menyebut UPLIK/DIAN). Namun kendala-kendala tersebut tidak menjadi sebuah masalah yang besar untuk maju.

Bicara sekarang, ada fakta menarik terkait perbedaan tersebut. Dimulai dari perilaku yang konsumtif dan prinsip ingin lebih; - dari yang lain, mempengaruhi perubahan gaya hidup dan tingkah laku. Pengaruh kemajuan jaman dan teknologi turut membawa dampak tersendiri misalnya, Ngomongin internet, jelas jauh bedanya sama jaman dulu. Cari informasi apapun cukup mengetikkan kata kunci di mesin pencari. Apapun bisa di lihat lewat yang namanya internet. Makanya warung internet tumbuh bak jamur sekarang. Tugas-tugas sekolah sudah tidak jamannya lagi menggunting-gunting majalah dan koran untuk dijadikan klipping, tinggal cari di internet terus di print. Dunia seakan digenggaman tangan karena lewat hand phone internet juga bisa di akses. Ngerumpi dengan teman-teman sekolah, ngomongin tugas sekolah, nggak perlu harus berkumpul di tempat yang sama. Sambil tiduran mereka bisa ngrumpi dan diskusi di facebook atau di twitter bahkan anak play group pun sudah mahir menggunakan PC, laptop atau komputer tablet. Ckckckckckc….bisa jadi didalem perut pun uda pada internetan..

duhh..enakkknyaaa..yang lagi serius..

Soal hobi tulis menulis, dulu untuk membuat tulisan yang ingin dimuat di sebuah media, harus dikonsep lalu diketik untuk kemudian dikirimkan ke media koran atau majalah. Sarana menyalurkan hobi menulis paling sederhana adalah majalah dinding sekolah. Kalau di muat dan dibaca temen satu sekolah rasanya suuueeeneng banget. Sekarang, saya cukup bangga dengan anak-anak sekolah yang punya hobi menulis. Banyak tempat untuk menyalurkan hobinya itu, bisa di blog pribadi dan lain-lain. Kemajuan teknologi memiliki banyak dampak positif untuk anak-anak sekolah, walau tidak juga mengabaikan dampak negatifnya.

Jadul yang Cool
Kemajuan jaman memang membawa konsekuensi positif dan negatif. Peran kita orang tua menjadi filter buat anak-anak untuk menyaring hal yang negatif menjadi sangat penting.  Orang tua juga perlu tahu banyak soal teknologi biar nggak ketinggalan dengan anak-anak sehingga nggak kecolongan. Orang tua juga butuh belajar juga soal ini, kalau nggak tau bertanya pada anak bukan hal yang dapat membuat kita jatuh dimata anak??

Galleri BBQ


















Minggu, 20 Mei 2012

FACEBOOK JAMAN BATU


Ilmuwan Cambridge, Inggris mempelajari "Facebook" versi prasejarah untuk mendapatkan wawasan unik mengenai keseharian leluhur kita. Peneliti menganalisa ribuan gambar yang digores pada situs dua batu granit. Batu situs di Swedia dan Rusia ini seukuran lapangan sepakbola. Para arkeolog percaya bentuk awal jejaring sosial yang digunakan pada Zaman Perunggu ini berfungsi untuk menjalin komunikasi. Situs ini dimanfaatkan berbagai klan untuk berbagi pengetahuan dan tips mengenai berburu dan kebutuhan bertahan hidup lainnya. Seni batu Namforsen, Swedia ini digambarkan para ilmuwan sebagai bentuk prasejarah dari Facebook. Coretan di batu itu memuat gambar binatang, manusia, perahu, dan pesta perburuan.
Para peneliti berkeyakinan manusia kuno menggunakan lokasi yang sama untuk menggambar dan berkomunikasi selama ribuan tahun. Manusia gua menganggap tempat itu dapat memberikan "kenyamanan" dan "koneksi" mendalam antar manusia. Arkeolog Cambridge, Mark Sapwell menggunakan teknologi terbaru untuk menganalisa beberapa tipe gambar. 
"Ada sesuatu yang spesial dengan tempat ini. Saya rasa orang-orang itu ke sini karena mereka mengetahui orang-orang lain telah datang ke sini sebelumnya," ujar Sapwell seperti dilansir dari Dailymail.co.uk. "Sama seperti hari ini, orang selalu ingin berkoneksi satu sama lain. Ini merupakan ekspresi identitas untuk masyarakat pada masa yang sangat awal ketika bahasa tulisan belum tercipta," imbuhnya. Sama seperti Facebook, situs purbakala ini mengundang komentar terbuka. Variasi gambar baik cerminan maupun interpretasi ulang berlaku seperti panggilan dan respon. Cara komunikasi ini berlaku untuk kelompok pemburu dari ratusan hingga ribuan tahun lalu.  "Serupa Facebook, status mengundang komentar. Seni batu ini tampak sangat sosial dan mengundang untuk ditambahkan," ujar Sapwell.

Situs yang diduga Facebook jaman kuno

Dua situs purba yang diteliti yakni Zalavruga di Rusia dan Namforsen di Swedia Utara. Keduanya mengandung 2.500 gambar. Peneliti juga menemukan seni prasejarah ini juga berkembang menjadi "mobile". Berawal dari batu hingga muncul di beberapa perkakas seperti pegangan pisau dan pot."Situs-situs tersebut berada pada jaringan sungai. Perahu diperkirakan menjadi alat transportasi Zaman Perunggu," tambah Sapwell. Seni batu yang dipelajari Sapwell berada di dekat jeram dan air terjun. Tempat ini kemungkinan menjadi lokasi manusia gua meninggalkan sungai dan berjalan berkeliling. "Inilah tempat alami untuk berhenti dan meninggalkan jejak Anda saat perjalanan, semacam gardu artistik," ujar Sapwell.