Senin, 27 Juni 2011

Meteor


Setelah selesai sholat subuh, saya membuka pintu untuk keluar rumah menikmati udara segar, jam masih menunjukkan jam 05.30 wib dini hari, dengan udara kampung yang begitu menusuk-nusuk tulang sumsum. Di beranda rumah kebutulan ada kursi panjang biasa temen-temen menyebut kursi panjang tersebut dengan sebutan Cakruk alias kursi multifungsi, udara masih terasa dingin banget diluar. Dan kebetulan juga pemandangan langit juga lagi cerah dipenuhi bintang-bintang. Tanpa saya sadari sesuatu yang menarik perhatian saya baru saja melintas dilangit sepertinya sebuah batu meteor berapi yang jatuh ke bumi. Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.
Ilustrasi Meteor.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater. Saya pernah mendengar sebuah berita, jika Nasa nya Amerika telah memperkirakan jatuhnya sebuah  
Sisi Bumi yang berwarna merah adalah wilayah yang dapat menyaksikan hujan meteor Leonid tahun 2009, sebagian wilayah indonesia bagian barat akan mendapatkan kesempatan melihat hujan meteor Leonid. Bill Cooke dari NASA memperkirakan 20-30 meteor per jam di Amerika, dan sebanyak 200-300 per jam penjuru Asia. Dengan fase bulan baru maka tidak akan ada cahaya bulan yang akan mengalahkan cahaya meteor, sehingga hujan meteor kali ini akan terlihat sangat sempurna, ditambah lagi bila bila nanti cuaca cerah diatas langit Indonesia.
Leonid adalah pecahan-pecahan materi dari ekor Komet Tempel-Tuttle. Komet ini setiap 33 tahun sekali memasuki wilayah tata surya kita dan meninggalkan pecahan materi dari ekornya. Kebayakan dari pecahan-pecahan itu mendekati orbit bumi pada bulan November dan akan tampak hujan meteor pada wilayah sekitar rasi bintang Leo.
“Kami bisa memprediksi kapan bumi akan mendekati pecahan-pecahan itu dengan akurasi yang cukup bagus,” kata Cooke.
Ilustrasi 2 Meteor
Diperkirakan sebelum fajar di Indonesia dan Cina. Pada saat itu, Bumi akan melewati pecahan-pecahan ekor Komet Tempel-Tuttle sehingga dapat kita dapat melihat kira-kira sebanyak 300 meteor Leonids per jam.
Hmmm…Begitu lah kira-kira hehe..hari udah semakin siang, saatnya bergegas mandi serapan dan berangkat kesekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar